TUGAS
TEKNOLOGI INFORMASI
SANGKU
TIRTA DENGAN DEKORASI MOTIF WAYANG DEWATA NAWA SANGA
Oleh:
KOMANG ADIPUTRA
201621008
PROGRAM STUDI PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI
(S2)
PROGRAM PASCA SARJANA
INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR
DENPASAR
2017
Sangku adalah Merupakan wadah air suci dalam upacara
ritual / keagamaan yang dipergunakkan oleh seorang pendeta dalam agama Hindu.
Air dipandang sebagai sumber kehidupan (fons vitae). Istilah lain untuk
menyebut air suci atau tirta antara lain nirmala, toya pawitra, tirta marta,
amertanjiwani, tatwamrta atau siwambha. Dalam bahasa Yunani disebut “ambrosia”
(the elixier of life).
Sangku
biasanya ditempatkan di pemerajan/sanggah (tempat pemujaan keluarga), di
pura, sanggah maupun pemerajan. Sangku Dewata Nawa Sanga adalah sangku ‘khusus’
dengan dengan motif hiasan lukisan wayang. Lukisan wayang tersebut berupa
gambar dewa-dewa Dewata Nawa Sanga lengkap dengan senjata atau
pangider-iderannya.
Umat
Hindu dari zaman dahulu kala hingga kini tetap meyakini Hyang Widhi dalam
kekuasaannya yang merupakan
manifestasiNya sebagai suatu keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan, tiada
ubahnya matahari dengan sinarnya. Sebagai wujud nyata para dewa yang menguasai
Sembilan penjuru mata angin yang acap disebut Nawa Dewata atau Dewata Nawa
Sanga. “Dewa dari arah barat, dewa dari arah timur,dewa dari arah utara, dewa
dari arah selatan, semoga Ia limpahkan rahmatNya kepada kita dengan pemberian
umur panjang”
Nawa Dewata atau Dewata
Nawa Sanga adalah sembilan penguasa di setiap penjuru mata angin dalam
konsep agama Hindu Dharma di Bali. Sembilan penguasa tersebut merupakan Dewa
Siwa yang dikelilingi oleh delapan aspeknya. Diagram matahari bergambar Dewata
Nawa Sanga ditemukan dalam Surya Majapahit, lambang kerajaan Majapahit.
Nawa Dewata/Dewata Nawa Sanga yang menempati Sembilan arah mata angin
berserta atributnya adalah sbb :
Barat
Laut/Wayabhya > Dewa Sangkara, Pura
Pangelengan, Aksara : Sing, Senjata :Angkus, Warna :Hijau/welis, Urip : 1, Panca
wara : - , Sapta Wara : Sukra, Sakti/istri : Dewi Rodri, Kendaraan/wahana :
Singa
Utara/Uttara
> Dewa Wisnu, Pura : Batur, Aksara : Ang, Senjata : Cakra, Warna : hitam,
urip : 4, panca wara : Wage, sapta wara : Soma/senin, sakti/istri : Dewi Sri,
kendaraan/wahana : Garuda, Fungsi : pemelihara
Timur
Laut/Airsanya > Dewa Sambhu, Pura : besakih, aksara : wang, senjata :
trisula, warna : biru/abu-abu, urip : 6, panca wara : -, sapta wara :
sukra/jumat, sakti/istri : Dewi Mahadewi, wahana/kendaraan : Wilmana
Barat/Pascima
> Dewa Mahadewa, pura : Batukaru, aksara : tang, senjata : naga pasa, warna
: kuning, urip : 7, panca wara : pon, sapta wara : Buda/Rabu, Sakti/istri :
Dewi Sanci, Wahana/kendaraan : Naga.
Tengah /
Madya > Dewa Siwa, pura ; besakih, aksara : ing / yang, senjata : Padma,
warna manca warna/berumbun, urip : 8, panca wara : kliwon, sapta wara : - , sakti/istri : Dewi Durga, wahana/kendaraan
: Lembu, fungsi : pelebur/pemralina
Timur/Purwa
> Dewa Iswara, pura : Lempuyang, aksara : sang, senjata : bajra, warna :
putih, urip : 5, panca wara : umanis, sapta wara : Redite/minggu, sakti/istri
Dewi Uma, wahana/kendaraan : gajah putih
Barat
Daya/Nairiti > Dewa : Rudra, pura :
Uluwatu, aksara : mang, senjata : moksala, warna : jingga, urip : 3, panca wara : - , sapat wara : anggara/selasa, sakti/istri :
Dewi Samadhi, wahana/kendaraan : kerbau putih
Selatan/daksina >
Dewa Brahma, pura : andakasa, aksara : bang, senjata : gada, warna
merah/biing, urip : 9, panca wara : paing, sapta wara : Saniscara/Sabtu,
sakti/istri : Dewi Saraswati, wahana/kendaraan : Angsa, fungsi : Pencipta
Tenggara/Ghnenya > Dewa
Mahesora, pura : Goa Lawah, aksara : Nang, senjata : dupa, warna :
dadu/merah muda, urip : 8, panca wara :
- , sapta wara : wraspati/kamis, sakti/istri : Dewi Laksmi,
wahana/kendaraan : merak.
Lebih jelas
bisa dilihat pada Gambar Dewata Nawa Sanga Dibawah Ini:
Proses pembuatan sangku tirta ini
memerlukan waktu yang sangat lama mulai dari proses pembuatan sangku dengan
teknik pembentukan dengan alat Elektrik Wheel. Sehari setelah pembentukan
sangku tirta ini baru bisa di trimming untuk membuat bentuk kaki sangku dan
untuk membentuk sangku agar bentuknya lebih sempurna dan lebih halus. Setelah
selesai di trimming sangku tirta ini harus di angin”kan selama empat hari baru
bisa di jemur selama sehari dan selanjutnya melalui proses pembakaran pertama
dengan suhu 750ºc sampai 800ºc yang disebut juga dengan pembakaran biscuit.
Selanjutnya
baru memasuki proses pendekorasian dengan teknik lukis wayang dewata nawa sanga,
setelah selesai di lukis sangku tirta selanjutnya di glasir transparan dengan
teknik semprot. Sehari setelah di glasir barulah sangku tirta dewata nawa sanga
ini memasuki tahap terakhir yaitru pembakaran ke dua dengan menggunakan suhu 1.200ºc sampai 1.250ºc.
Keunggulan sangku tirta ini adalah:
1.
Pembuatan
dengan cara handmade sehingga menghasilkan karya seni yang tidak sama antara
karya satu dengan yang lainya.
2.
Karya
ini merupakan perpaduan dua aliran seni yaitu seni kriya keramik dengan seni
lukis sehingga menjadikan karya ini sangat unik.
3.
Proses
pengerjaan yang rumit yang membuat karya ini harganya sangat mahal
Tahapan proses
pengerjaan Sangku Tirta Dewata Nawa Sanga lebih jelas bisa dilihat dibawah ini: