Rabu, 17 Januari 2018



­­­TUGAS
TEKNOLOGI INFORMASI

SANGKU TIRTA DENGAN DEKORASI MOTIF WAYANG DEWATA NAWA SANGA







Oleh:
KOMANG ADIPUTRA
201621008


PROGRAM STUDI PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI (S2)
PROGRAM PASCA SARJANA
INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR
DENPASAR
2017








Sangku adalah Merupakan wadah air suci dalam upacara ritual / keagamaan yang dipergunakkan oleh seorang pendeta dalam agama Hindu. Air dipandang sebagai sumber kehidupan (fons vitae). Istilah lain untuk menyebut air suci atau tirta antara lain nirmala, toya pawitra, tirta marta, amertanjiwani, tatwamrta atau siwambha. Dalam bahasa Yunani disebut “ambrosia” (the elixier of life).
Sangku biasanya ditempatkan di pemerajan/sanggah (tempat pemujaan keluarga), di pura, sanggah maupun pemerajan. Sangku Dewata Nawa Sanga adalah sangku ‘khusus’ dengan  dengan motif hiasan lukisan wayang. Lukisan wayang tersebut berupa gambar dewa-dewa Dewata Nawa Sanga lengkap dengan senjata atau pangider-iderannya.
Umat Hindu dari zaman dahulu kala hingga kini tetap meyakini Hyang Widhi dalam kekuasaannya  yang merupakan manifestasiNya sebagai suatu keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan, tiada ubahnya matahari dengan sinarnya. Sebagai wujud nyata para dewa yang menguasai Sembilan penjuru mata angin yang acap disebut Nawa Dewata atau Dewata Nawa Sanga. “Dewa dari arah barat, dewa dari arah timur,dewa dari arah utara, dewa dari arah selatan, semoga Ia limpahkan rahmatNya kepada kita dengan pemberian umur panjang”
            Nawa Dewata atau Dewata Nawa Sanga adalah sembilan penguasa di setiap penjuru mata angin dalam konsep agama Hindu Dharma di Bali. Sembilan penguasa tersebut merupakan Dewa Siwa yang dikelilingi oleh delapan aspeknya. Diagram matahari bergambar Dewata Nawa Sanga ditemukan dalam Surya Majapahit, lambang kerajaan Majapahit.

Nawa Dewata/Dewata Nawa Sanga yang menempati Sembilan arah mata angin berserta atributnya adalah sbb :

Barat Laut/Wayabhya  > Dewa Sangkara, Pura Pangelengan, Aksara : Sing, Senjata :Angkus, Warna :Hijau/welis, Urip : 1, Panca wara : - , Sapta Wara : Sukra, Sakti/istri : Dewi Rodri, Kendaraan/wahana : Singa

Utara/Uttara > Dewa Wisnu, Pura : Batur, Aksara : Ang, Senjata : Cakra, Warna : hitam, urip : 4, panca wara : Wage, sapta wara : Soma/senin, sakti/istri : Dewi Sri, kendaraan/wahana : Garuda, Fungsi : pemelihara

Timur Laut/Airsanya > Dewa Sambhu, Pura : besakih, aksara : wang, senjata : trisula, warna : biru/abu-abu, urip : 6, panca wara : -, sapta wara : sukra/jumat, sakti/istri : Dewi Mahadewi, wahana/kendaraan : Wilmana

Barat/Pascima > Dewa Mahadewa, pura : Batukaru, aksara : tang, senjata : naga pasa, warna : kuning, urip : 7, panca wara : pon, sapta wara : Buda/Rabu, Sakti/istri : Dewi Sanci, Wahana/kendaraan : Naga.

Tengah / Madya > Dewa Siwa, pura ; besakih, aksara : ing / yang, senjata : Padma, warna manca warna/berumbun, urip : 8, panca wara : kliwon, sapta wara : -  , sakti/istri : Dewi Durga, wahana/kendaraan : Lembu, fungsi : pelebur/pemralina

Timur/Purwa > Dewa Iswara, pura : Lempuyang, aksara : sang, senjata : bajra, warna : putih, urip : 5, panca wara : umanis, sapta wara : Redite/minggu, sakti/istri Dewi Uma, wahana/kendaraan : gajah putih

Barat Daya/Nairiti >  Dewa : Rudra, pura : Uluwatu, aksara : mang, senjata : moksala, warna : jingga, urip  : 3, panca wara : -  , sapat wara : anggara/selasa, sakti/istri : Dewi Samadhi, wahana/kendaraan : kerbau putih

Selatan/daksina  >  Dewa Brahma, pura : andakasa, aksara : bang, senjata : gada, warna merah/biing, urip : 9, panca wara : paing, sapta wara : Saniscara/Sabtu, sakti/istri : Dewi Saraswati, wahana/kendaraan : Angsa, fungsi : Pencipta

Tenggara/Ghnenya  >  Dewa   Mahesora, pura : Goa Lawah, aksara : Nang, senjata : dupa, warna : dadu/merah muda, urip : 8, panca wara :  -  , sapta wara  : wraspati/kamis, sakti/istri : Dewi Laksmi, wahana/kendaraan : merak.


Lebih jelas bisa dilihat pada Gambar Dewata Nawa Sanga Dibawah Ini:




 

        Proses pembuatan sangku tirta ini memerlukan waktu yang sangat lama mulai dari proses pembuatan sangku dengan teknik pembentukan dengan alat Elektrik Wheel. Sehari setelah pembentukan sangku tirta ini baru bisa di trimming untuk membuat bentuk kaki sangku dan untuk membentuk sangku agar bentuknya lebih sempurna dan lebih halus. Setelah selesai di trimming sangku tirta ini harus di angin”kan selama empat hari baru bisa di jemur selama sehari dan selanjutnya melalui proses pembakaran pertama dengan suhu 750ºc sampai 800ºc yang disebut juga dengan pembakaran biscuit.

            Selanjutnya baru memasuki proses pendekorasian dengan teknik lukis wayang dewata nawa sanga, setelah selesai di lukis sangku tirta selanjutnya di glasir transparan dengan teknik semprot. Sehari setelah di glasir barulah sangku tirta dewata nawa sanga ini memasuki tahap terakhir yaitru pembakaran ke dua dengan menggunakan suhu 1.200ºc sampai 1.250ºc.



Keunggulan sangku tirta ini adalah:

1.     Pembuatan dengan cara handmade sehingga menghasilkan karya seni yang tidak sama antara karya satu dengan yang lainya.

2.     Karya ini merupakan perpaduan dua aliran seni yaitu seni kriya keramik dengan seni lukis sehingga menjadikan karya ini sangat unik.

3.     Proses pengerjaan yang rumit yang membuat karya ini harganya sangat mahal



Tahapan proses pengerjaan Sangku Tirta Dewata Nawa Sanga lebih jelas bisa dilihat dibawah ini:





































 

2 komentar:

  1. Di mana bisa pesan. .Ada nomer hp?

    BalasHapus
  2. Boleh saya pesan 2 unit...? Ada nomor hp yg bisa dihubungi...? Bisa di saya di kirimi nomor hp/WA nya...? 08123758676...?

    BalasHapus